Ditanya Kasus Dugaan Korupsi di RSJ Tampan Polda Riau Bungkam

    Ditanya Kasus Dugaan Korupsi di RSJ Tampan Polda Riau Bungkam
    Ditanya Kasus Dugaan Korupsi di RSJ Tampan Polda Riau Bungkam

    Polda Riau masih bungkam terkait adanya perkara dugaan penggelembungan harga porsi makanan pasien Rumah Sakit Jiwa (RSJ) yang pernah diusut Ditreskrimsus Polda Riau.

    Saat dikomfirmasi awak media, Kapolda Riau, Irjen Pol Muhammad Iqbal melalui Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto, memilih bungkam.Sudah memasuki hari kelima sejak Senin (21/2/2022) lalu awak media beritariau.com, terus mempertanyakan terkait kasus tersebut.

    Hingga Jum'at (25/2/2022) sore, upaya konfirmasi yang dilayangkan lewat WhatsApp Sunarto juga tidak berbalas, meski ada tanda 2 ceklis berwarna biru atau sudah dibaca.Seperti diberitakan, nilai anggaran rutin Makan Minum (Mami)  Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Tampan Pekanbaru sepanjang 2019-2022 meningkat miliaran rupiah setiap kali diajukan.

    Anehnya, jumlah pasien rawat inap dan jumlah kapasitas tampung ternyata tidak mengalami peningkatan signifikan sebagaimana jumlah anggaran yang dialokasikan. Bahkan, menurun.

    Dari hasil penelusuran serta dokumen pendukung, diketahui pihak RSJ Tampan mengajukan Anggaran Makan Minum Pasien Rawat Inap sebesar Rp 2.924.922.000 pada tahun Anggaran BLUD 2019 dengan perkiraan 250 pasien per hari.

    Lalu, pada tahun 2020, pihak RSJ Tampan mengajukan dengan menambah sekitar Rp1, 3 Miliar jumlah anggaran. Yakni, Rp.4.331.250.000 hanya untuk 9 bulan.

    Tak sampai disitu, pada tahun 2021 pihak manajemen RSJ kembali menambah sekitar 2 miliar nilai anggaran dengan total Rp6.250.500.000.

    Aksi ini kembali berulang. Memasuki tahun anggaran tahun 2022 pihak manajemen RSJ kembali menambah sekitar Rp1 Miliar nilai anggaran, yakni Rp.7.331.150.468.Saat dikonfirmasi terkait jumlah pasien rawat inap, Plt Direktur Utama RSJ Tampan, Elita Sari menampilkan tabel data pasien 2019-2020 yang mengalami penurunan, yakni sebanyak 1.929 Pasien tahun 2019 dan 1.848 Pasien tahun 2020.

    Dokter yang baru diangkat menjadi Plt Direktur RSJ Tampan ini juga mengungkapkan soal Anggaran Makan Minum ini pernah diusut oleh pihak Kepolisian Daerah Riau."Secara pasti kurang tau, Pak. Tapi, (Anggaran Makan Minum) ini pernah diangkat jadi suatu persoalan di Krimsus (Direktorat Kriminal Khusus) di Polda. Mungkin ada kaitan dengan penyesuaian harga per porsi, " jawab Elita, Sabtu (12/2/22) lalu.

    Sedangkan terkait kapasitas ruang Rawat Inap sejak tahun 2019-2022, Elita mengatakan hanya ada penambahan untuk 10 orang yang sebelumnya 250 orang.Kedepannya, Elita menyatakan untuk meminta klarifikasi dahulu dari sejumlah pejabat terkait. "Mungkin sebaliknya di klarifikasi PPK & PPTK, " tutupnya. (Mulyadi).. 

    Pekanbaru Riau
    Mulyadi

    Mulyadi

    Artikel Sebelumnya

    Riau Bergetar Akibat Gempa 6,2 Magnitudio...

    Artikel Berikutnya

    Oknum ASN di Riau Tega Menyunat Dana Zakat,...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Yudisium Sarjana Wisuda Angkatan Ke-XVII IAI Diniyyah Pekanbaru, Berikut Dosen dan Tendik Penerima Penghargaan
    Keluarga Warga Binaan Terima Bantuan, Lapas Tembilahan Wujudkan Kepedulian   
    Lapas Tembilahan Ikuti Rapat Virtual Persiapan Agenda "Presiden Menyapa WBP"   
    Hendri Kampai: Hindari Terlalu Banyak Intervensi terhadap Kewenangan, Polri di Bawah Presiden Adalah Langkah Tepat
    Raga Sehat, Jiwa Kuat: Warga Binaan Lapas Tembilahan Senam Pagi dengan Semangat   

    Ikuti Kami